Konon, total biaya membesarkan seorang anak sejak lahir sampai selesai kuliah S1, memakan biaya sekitar 1 juta dolar, di negeri Pakdhe (atau Paklik) Sam. Biaya tersebut dihabiskan untuk susu, makanan, pakaian, mainan, buku-buku, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan masih banyak lagi kebutuhan si anak.
Jadi, pasangan yang tidak memiliki anak bisa dibilang mendapatkan jackpot senilai 1 juta dolar AS! Sampai-sampai muncul guyonan yang agak sadis mengenainya (lebih baik tidak usah saya tulis di sini ya).
Tidak mengherankan jika di zaman modern ini kian banyak orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Tapi menurut saya pribadi, punya anak itu banyak sekali manfaat atau keuntungannya lho.
Salah satunya, kalau punya anak sendiri, kita bebas mencium pipinya sesuka hati. Saya sering sekali merasa gemes melihat bayi atau anak kecil yang lucu-lucu, tapi tidak berani sembarangan mencium pipi. Bisa dimarahi sama orangtuanya nanti!
Sekarang, setelah punya Julian, saya bebas…!!! ^^ Bebas mencium pipinya, keningnya, rambutnya, tangannya, kakinya, perutnya, keteknya (ketek bayi wangi lho^^), berkali-kali dan berlama-lama, tanpa ada yang memprotes. Mencium bayi itu agak seperti makan cokelat, bisa menimbulkan ketagihan. Makin dicium rasanya makin gemes, maka cium lagi, cium lagi, lagi, lagi, dan lagi… ^^
Dari awal saya sudah ‘memperingatkan’ Julian, “Kamu kalau lucu begini nanti Mama cium lho. Jadi terserah kamu ya, lucu boleh, nggak lucu juga boleh. Yang pasti kalau lucu, ‘hukumannya’ adalah cium.”
Lantas, apa yang terjadi? Tentu saja Julian tetap lucu, malahan menurut pendapat ibunya, makin hari dia makin lucu. Akibatnya Julian sering mendapatkan 3S dari ibunya, Sun Sing Suwe ^^
Kalau sehabis ini saya jarang-jarang menulis di blog, penyebabnya utamanya adalah : hari ini hari terakhir saya di kantor, sesudah ini saya resmi mengundurkan diri, dan bekerja untuk Bos Kecil di rumah. Otomatis, saya akan jarang terhubung ke internet untuk mengakses wordpress.
Penyebab keduanya? Mungkin saya akan terlalu sibuk mencium Si Kecil yang fotonya terpampang di bawah ini, sehingga tidak sempat menulis ^^
Iik nya boleh sung sing suwe jg kan ya?
boleh tapi ada tarifnya, tenang, ada happy hour kok ^^ (koyo pijat refleksi wae yo?) ^^
Haha… Selamat ya? Julian lucu. Masih bayi sudah fotogenic 🙂
Thanks ya pujiannya ^^ Selain anaknya lucu, simboknya paparazzi, jadi dapet foto-foto yang lumayan, hehe ^^
Hah ? satu juta dolar…. Aku jadi mikir2 dulu kalo mau merit. hahahah.
BTW jangan lupa jalan2 ke DAAI lagi mbak, kalau datang bawa Julian sekalian…
C U
Antony Jiang Wei
Hehe, gak usah mikir-mikir, seneng kok punya anak ^^ waktu itu Julian pernah main ke DAAI, tapi nggak ketemu Anthony shibo ^^
Hehe, waktu itu Julian pernah main ke DAAI, tapi gak ketemu Anthony shibo ^^
waduh aku kembali malah kamunya udah pamitan… tapi demi anak ya emang susah ya. Okelah selamat bersenang-senang dengan Julian (kok kayak tokoh lima sekawan ya). Sun sing suwe juga dari aku, habis nggemesin ya^^
Seperti Arnold Segar-seger dalam Terminator, “I’ll be back!” ^^ Pamitan bentar karena sempat ribet buka wordpress pake hp biasa, untung ada lungsuran adikku ^^ Sun sing suwe-nya sudah disampaikan, tiap hari malah ^^
Namanya sedikit banyak diilhami dari Lima Sekawan juga, Julian itu kan yang paling kecil kadar kebadungannya, hehe… ^^
Wkwkwkwk… Setuju ci nti…
Enaknya pny bayi sndr bisa all u can kisssss… (Ampek pantat nya jg wangi…) – maaf uda subyektif ya … Hehehehe…
Iya betuuul, pantatnya wangi…kecuali 1-2x dalam sehari, pas dedeknya bongkar muatan, hehe ^^