Menyanyi bersama cowok ganteng yang bersuara merdu? Bisa-bisa saja, namun terlebih dahulu Anda harus menyisihkan ribuan kandidat lain yang juga bersuara merdu (hal ini terjadi ketika sebuah produsen sampo mengadakan kompetisi beberapa tahun lalu, di mana si pemenang yang bersuara merdu dan berambut indah dapat berduet dengan sang idola).
Untunglah saya tidak perlu melalui tahap-tahap seperti yang disebutkan di atas!!! Kalau iya, hampir bisa dipastikan saya tidak akan lolos… ^^
Awalnya, seorang sahabat yang sudah saya kenal sejak masa Taman Kanak-Kanak, hendak melangsungkan pesta pernikahannya di bulan Oktober lalu. Pada bulan September, pasangan tersebut telah melangsungkan sakramen perkawinan di sebuah gereja di Auckland. Setelah itu, mereka kembali ke tanah air, untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan sebanyak dua kali. Satu kali di Jakarta, dan satu kali di Yogyakarta.
Kebetulan saya diundang ke resepsi yang di Jakarta (karena saya berdomisili di Jakarta), dan juga ke resepsi yang di Yogyakarta (karena resepsi di Yogyakarta ini diselenggarakan oleh keluarga sahabat saya, sang pengantin wanita).
Saya memutuskan untuk menghadiri kedua-duanya. Soalnya menikah itu kan hanya sekali seumur hidup. Kalau memungkinkan secara finansial, sebenarnya saya juga ingin menghadiri sakramen pernikahan sahabat saya di Auckland (nah, mupeng deh).
Saat menghadiri pesta yang di Jakarta, kebetulan saya datang terlalu awal (maklum lokasi pestanya amat dekat dari kantor). Jadilah saya ikutan masuk ke ruang tunggu, bergabung dengan keluarga mempelai pria dan wanita. Ngobrol punya ngobrol dengan mempelai wanita, dia bercerita bahwa pada pesta di Yogyakarta pekan mendatang, dia tidak jadi mengundang O, seorang penyanyi terkenal, untuk memeriahkan pestanya. Pasalnya, persyaratan yang diminta si artis terlalu banyak, dan biayanya terlalu mahal. Jadilah dia mengundang Mr. D, yang bersedia menyanyi diiringi oleh musisi setempat.
Iseng-iseng, mempelai wanita yang gemar bercanda tersebut bertanya pada saya, “Kowe gelem po, nyanyi karo Mr. D?” (Kamu mau nyanyi sama Mr. D?)
Saya tersentak. Tersentak yang mendebarkan dan menyenangkan. Lantas menjawab sambil nyengir kuda (sesuai shio saya), “nanti aku nyanyikan sebuah lagu, kalo menurutmu oke, baru deh di Yogya nyanyi lagi.”
Kemudian pesta dimulai, dan di tengah-tengah pesta saya nyanyikan lagu ‘Bridge Over Troubled Water‘ untuk kedua mempelai (sebisa mungkin nyontek gayanya Mbak Church). Sambil berharap suara saya memenuhi kualifikasi untuk menyanyi di pestanya yang di Yogya. Soalnya, sahabat saya ini akan mengundang beberapa penyanyi yang bagus-bagus, jadi kalau suara saya tidak memenuhi standar, lebih baik saya yang mundur duluan, hehe… ^^
Usai pesta, saya masih terus berpikir. Serius nggak ya, sahabat saya itu, waktu menawari saya menyanyi dengan Mr. D? Toh itu kan pestanya? Sebagai tuan rumah, ia bisa meminta Mr. D untuk menyanyi dengan siapa saja, kan?
Kalau iya, saya harus segera berlatih. Karena pesta akan diselenggarakan minggu berikutnya. Saya sudah terpikir sebuah lagu yang sangat indah, yaitu ‘The Prayer‘. Pasalnya, waktu Mr. D masih berkompetisi dalam acara pemilihan idola Indonesia beberapa tahun lalu, ia pernah menyanyikan lagu tersebut di layar kaca. Dan suaranya sangat cocok untuk lagu tersebut!!!
Teman se-apartemen saya berkata, “nanya aja sama temanmu, serius atau nggak. Kalau iya, cepatlah berlatih.” Dan itulah yang saya lakukan.
Ayah sahabat saya berbaik hati menanyakan kepada pihak Mr. D, bersedia atau tidak untuk berduet ‘The Prayer‘ dengan saya. Jawabannya tiba tak lama kemudian. Mr. D bersedia untuk memberi saya kesempatan untuk mencoba, pada saat gladi bersih!!!
Pagi-pagi sekali pada hari-H, saya sudah naik taksi ke bandara, untuk pulang kampuang. Siang hari sekitar pukul dua, saya sudah siap di gedung, karena gladi bersih dan check sound dijadwalkan pada pukul tiga. Mendekati pukul empat, Mr. D tiba dan langsung melakukan check sound, menyanyi dengan mikrofon nirkabel sambil berjalan mengelilingi ruangan pesta. Kemudian, barulah ia menyanyi dengan saya.
Usai menyanyi, Mr. D tersenyum, melakukan ‘tos’ dengan saya, dan meneruskan check sound. Ayah mempelai wanita yang juga sudah tiba di gedung bertanya kepada Mr. D, “bagaimana, si S oke?” Mr. D mengangguk. Nah, artinya nanti saya boleh berduet dengannya ^^
Usai gladi bersih, saya langsung menjalankan anjuran teman se-apartemen saya, yaitu pergi ke salon. “Biar ndak njegleg,” kata teman saya tersebut. “Soalnya Mr. D pasti tampil keren.”
Hasilnya? Seperti yang bisa dilihat di atas. Jujur, soal suara, saya masih jauuuuuh tertinggal. Tapi setidaknya dalam foto saya tidak terlihat njegleg kan? Hehe… ^^
Terima kasih banyak ya Pe, untuk kenangan indah yang tak terlupakan ini ^^
10-10-2009
Read Full Post »