Feeds:
Posts
Comments

Archive for December, 2009

Hidup ini memang susah-susah gampang.

Seorang ibu muda yang barangkali membunuh lalat saja tidak tega, dijebloskan dalam penjara dan dijerat hukum, gara-gara mengirimkan surat elektronik.

Seorang artis cantik yang sedang menggendong anak kecil dipojokkan oleh sejumlah pekerja infotainment, sampai hampir jatuh dari tangga. Kepala anak kecil itu sempat kejedot kamera pula. Yang terjadi, si artis kemudian dituntut gara-gara melampiaskan kemarahan lewat Twitter-nya.

Sebetulnya semua ini tak perlu terjadi, kalau mereka menguasai kungfu tenaga dalam. Waktu masih kecil, saya memang agak terobsesi pada dunia persilatan. Sempat pula saya bercita-cita jadi pendekar yang merajai dunia persilatan. Namun kadang kisah para pendekar papan atas tersebut demikian tragis, sehingga saya sekedar ingin menjadi petani yang hidup bahagia, jauh dari intrik-intrik dunia persilatan.

Marilah kembali ke topik semula.

Bila menguasai ilmu kungfu tenaga dalam, kesehatan kita akan lebih terjaga. Ibu muda yang disebut di atas tadi kemungkinan takkan terserang penyakit cacar (kalau tidak salah ia masuk RS gara-gara penyakit cacar ya… maaf kalau saya salah). Kalaupun si penyakit sudah terlanjur menyerang, bisa dienyahkan dengan menggunakan tenaga dalam (sekali lagi maaf kalau sama sekali tidak ilmiah, namun pendekar-pendekar zaman dulu bisa mengusir racun yang masuk ke tubuh, hanya dengan menggunakan tenaga dalam lho). Dus, si ibu tidak akan perlu mondok di RS Internasional itu, dan karenanya perkara tersebut tak perlu terjadi.

Sekarang, marilah kita beralih ke artis cantik yang sedang mengendong seorang anak kecil. Dikejar dan dipojokkan oleh sejumlah pekerja infotainment sampai ke bibir tangga, yang notabene berbahaya sekali kalau ia sampai jatuh. Kalau menguasai kungfu tenaga dalam, yang perlu ia lakukan hanyalah menarik napas dalam-dalam, memusatkan tenaga pada telapak tangan, lalu HIYYYAAAAATTT…!!! Dalam sekejap, tenaga dalam akan menghambur keluar dari telapak tangan, menyapu para pengejarnya, hingga terhempas sedikitnya sejauh 5 meter. Si artis bisa mengibaskan rambutnya (seperti yang biasa dilakukan oleh pendekar wanita) lalu melangkah pergi dengan gagah.

Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan tenaga dalam. Tapi bayangkan, alangkah kerennya… ^^

#Selamat Natal dan Tahun Baru semuanya…# ^^

Read Full Post »

Selamat Jalan Mbak Esthie

Kenangan abadi perjamuan suci.
Saat Kau berkati secawan anggur dan roti.
Sungguh tak terperi kasih cinta di hati.
Walaupun Kalvari telah menanti…

Masih kuingat begitu merdu alunan suaramu saat menyanyikan lagu ‘Tuhan Mengubah Hidupmu’. Bukan hanya merdu, namun juga amat teduh dan lembut. Hanya damai saja yang kurasa, saat mendengarkanmu menyanyi.

Kurasa damai juga dirasakan oleh umat yang sedang mengikuti perayaan misa di gereja saat itu. Seisi gereja sontak menjadi hening. Seolah ingin memberi ruang, agar setiap orang dapat menikmati indahnya suara itu.

Pukul 15.52 hari ini, kuterima pesan singkat lewat telepon seluler, mengabarkan kondisimu yang sedang kritis di rumah sakit.

Pukul 16.21 kembali kuterima sebuah pesan singkat. Mengabarkan bahwa engkau sudah tak lagi bersama kami.

Tahukah engkau, temanku yang tersayang, kami berencana menengokmu usai misa Natal nanti, mengobrol dan tertawa-tawa denganmu, sambil menyanyikan lagu-lagu Natal bersama-sama.

Namun Tuhan begitu menyayangimu. Tak dibiarkan-Nya engkau menderita lebih lama. Direngkuhnya jiwamu dengan tangan-tangan-Nya yang penuh kasih. Diberi-Nya engkau Natal yang terindah tahun ini, bersama dengan Bapa di surga.

Mbak yang lembut dan baik hati, pastilah engkau sudah berbahagia di sana. Selamat tinggal, selamat jalan. Takkan pernah kulupakan suaramu yang teduh dan indah. Kenangan tentangmu, selalu tersimpan rapi di hati kami.

Selamat menyanyi untuk Bapa di surga ya mbak. Aku yakin Ia juga menyukai suaramu.

*untuk mbak Esthie di surga*

Read Full Post »

Bila diminta menyebutkan nama-nama satwa laut yang cerdas, biasanya kita akan langsung terpikir lumba-lumba, paus, anjing laut, dan lain sebagainya. Pokoknya hewan-hewan pintar yang bisa kita lihat aksinya di Ancol, atau di film ‘Free Willy‘.

Kecil sekali kemungkinannya kita akan menyebutkan: gurita.

Ya, satwa laut yang tidak bertulang belakang ini memang tidak dikenal sebagai sosok yang cerdas. Namun hasil penelitian yang diterbitkan oleh peneliti Australia dalam jurnal ‘Current Biology’ belum lama ini, menyebutkan hasil yang mengejutkan.

Siap-siap kaget ya…!!! ^^

Ternyata gurita mampu menyanyi dan membaca puisi (ini jelas bo’ong, hehe… peace…!!!) Tapi yang di bawah ini beneran lho.

Gurita mampu memanfaatkan benda yang ia temukan di lingkungan sekitar, sebagai alat untuk membuat hidupnya menjadi lebih nyaman.

Ceritanya, sejumlah ilmuwan Australia menyelam di perairan lepas pantai Sulawesi Utara, untuk mencari Mimic Octopus. Namun mereka malah memfilmkan sekelompok gurita sedang memilih-milih batok kelapa, yang berserakan di dasar laut. Setelah dipilih, batok kelapa diangkut ke tempat lain. Kemudian dua batok kelapa disatukan, menjadi sebuah tempat bersembunyi berbentuk bulat. Nah, jadilah sebuah rumah untuk gurita…Hore…!!! Plok…Plok…Plok…Hebaaaaattt…!!! ^^

Rekaman video tadi sekaligus merupakan bukti pertama,  bahwa hewan tak bertulang belakang juga bisa menggunakan peralatan.

Sumber: APTN

Dengan kata lain, sedikit banyak gurita sanggup berpikir seperti manusia, yaitu memanfaatkan benda yang ada di sekitarnya.

Ohya, karena gurita memanfaatkan batok kelapa, yang notabene merupakan sampah, maka bisa dibilang gurita melakukan kegiatan daur ulang sampah dong…???

Nah, mari kita perhatikan lingkungan sekitar kita. Siapa tahu ada sampah yang masih bisa kita daur ulang dan manfaatkan. Jangan mau kalah sama gurita ya…!!!

Isn’t a wonder, to see you assembling two coconut shells, thus creating a perfect hiding spot…!!! That scene really made my day…^^

I’m proud of you, Octopus dear… ^^


Foto diambil dari:

http://www.sciencedaily.com/releases/2009/12/091214121953.htm

http://museumvictoria.com.au/coconut-carrying-octopus

(Courtesy of Current Biology)


Read Full Post »

singin' with an idolMenyanyi bersama cowok ganteng yang bersuara merdu? Bisa-bisa saja, namun terlebih dahulu Anda harus menyisihkan ribuan kandidat lain yang juga bersuara merdu (hal ini terjadi ketika sebuah produsen sampo mengadakan kompetisi beberapa tahun lalu, di mana si pemenang yang bersuara merdu dan berambut indah dapat berduet dengan sang idola).

Untunglah saya tidak perlu melalui tahap-tahap seperti yang disebutkan di atas!!! Kalau iya, hampir bisa dipastikan saya tidak akan lolos… ^^

Awalnya, seorang sahabat yang sudah saya kenal sejak masa Taman Kanak-Kanak, hendak melangsungkan pesta pernikahannya di bulan Oktober lalu. Pada bulan September, pasangan tersebut telah melangsungkan sakramen perkawinan di sebuah gereja di Auckland. Setelah itu, mereka kembali ke tanah air, untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan sebanyak dua kali. Satu kali di Jakarta, dan satu kali di Yogyakarta.

Kebetulan saya diundang ke resepsi yang di Jakarta (karena saya berdomisili di Jakarta), dan juga ke resepsi yang di Yogyakarta (karena resepsi di Yogyakarta ini diselenggarakan oleh keluarga sahabat saya, sang pengantin wanita).

Saya  memutuskan untuk menghadiri kedua-duanya. Soalnya menikah itu kan hanya sekali seumur hidup. Kalau memungkinkan secara finansial, sebenarnya saya juga ingin menghadiri sakramen pernikahan sahabat saya di Auckland (nah, mupeng deh).

Saat menghadiri pesta yang di Jakarta, kebetulan saya datang terlalu awal (maklum lokasi pestanya amat dekat dari kantor). Jadilah saya ikutan masuk ke ruang tunggu, bergabung dengan keluarga mempelai pria dan wanita. Ngobrol punya ngobrol dengan mempelai wanita, dia bercerita bahwa pada pesta di Yogyakarta pekan mendatang, dia tidak jadi mengundang O, seorang penyanyi terkenal, untuk memeriahkan pestanya. Pasalnya, persyaratan yang diminta si artis terlalu banyak, dan biayanya terlalu mahal.  Jadilah dia mengundang Mr. D, yang bersedia menyanyi diiringi oleh musisi setempat.

Iseng-iseng, mempelai wanita yang gemar bercanda tersebut bertanya pada saya, “Kowe gelem po, nyanyi karo Mr. D?” (Kamu mau nyanyi sama Mr. D?)

Saya tersentak. Tersentak yang mendebarkan dan menyenangkan. Lantas menjawab sambil nyengir kuda (sesuai shio saya), “nanti aku nyanyikan sebuah lagu, kalo menurutmu oke, baru deh di Yogya nyanyi lagi.

Kemudian pesta dimulai, dan di tengah-tengah pesta saya nyanyikan lagu ‘Bridge Over Troubled Water‘ untuk kedua mempelai (sebisa mungkin nyontek gayanya Mbak Church). Sambil berharap suara saya memenuhi kualifikasi untuk menyanyi di pestanya yang di Yogya. Soalnya, sahabat saya ini akan mengundang beberapa penyanyi yang bagus-bagus, jadi kalau suara saya tidak memenuhi standar, lebih baik saya yang mundur duluan, hehe… ^^

Usai pesta, saya masih terus berpikir. Serius nggak ya, sahabat saya itu, waktu menawari saya menyanyi dengan Mr. D? Toh itu kan pestanya? Sebagai tuan rumah, ia bisa meminta Mr. D untuk menyanyi dengan siapa saja, kan?

Kalau iya, saya harus segera berlatih. Karena pesta akan diselenggarakan minggu berikutnya. Saya sudah terpikir sebuah lagu yang sangat indah, yaitu ‘The Prayer‘. Pasalnya, waktu Mr. D masih berkompetisi dalam acara pemilihan idola Indonesia beberapa tahun lalu, ia pernah menyanyikan lagu tersebut di layar kaca. Dan suaranya sangat cocok untuk lagu tersebut!!!

Teman se-apartemen saya berkata, “nanya aja sama temanmu, serius atau nggak. Kalau iya, cepatlah berlatih.” Dan itulah yang saya lakukan.

Ayah sahabat saya berbaik hati menanyakan kepada pihak Mr. D, bersedia atau tidak untuk berduet ‘The Prayer‘ dengan saya. Jawabannya tiba tak lama kemudian. Mr. D bersedia untuk memberi saya kesempatan untuk mencoba, pada saat gladi bersih!!!

Pagi-pagi sekali pada hari-H, saya sudah naik taksi ke bandara, untuk pulang kampuang. Siang hari sekitar pukul dua, saya sudah siap di gedung, karena gladi bersih dan check sound dijadwalkan pada pukul tiga. Mendekati pukul empat, Mr. D tiba dan langsung melakukan check sound, menyanyi dengan mikrofon nirkabel sambil berjalan mengelilingi ruangan pesta. Kemudian, barulah ia menyanyi dengan saya.

Usai menyanyi, Mr. D tersenyum, melakukan ‘tos’ dengan saya, dan meneruskan check sound. Ayah mempelai wanita yang juga sudah tiba di gedung bertanya kepada Mr. D, “bagaimana, si S oke?” Mr. D mengangguk. Nah, artinya nanti saya boleh berduet dengannya ^^

Usai gladi bersih, saya langsung menjalankan anjuran teman se-apartemen saya, yaitu pergi ke salon. “Biar ndak njegleg,” kata teman saya tersebut. “Soalnya Mr. D pasti tampil keren.

Hasilnya? Seperti yang bisa dilihat di atas. Jujur, soal suara, saya masih jauuuuuh tertinggal. Tapi setidaknya dalam foto saya tidak terlihat njegleg kan? Hehe… ^^

Terima kasih banyak ya Pe, untuk kenangan indah yang tak terlupakan ini ^^

10-10-2009

Read Full Post »